Senin, 03 Juni 2013

Kapasitas Mesin

Kapasitas Mesin
Kapasitas mesin ditunjukkan oleh volume yang terbentuk pada saat piston bergerak keatas dari TMB ke TMA, disebut juga sebagai volume langkah. Volume langkah dihitung dalam satuan cc (cm3). Rumus untuk menghitungnya adalah:








Keterangan:
* 3,14=22/7=phi
* S adalah langkah piston dari TMB menuju TMA
* r adalah jari - jari atau 1/2 diameter piston

Volume Ruang Bakar
Volume ruang bakar adalah volume dari ruangan yang terbentuk antara kepala silinder dan kepala piston yang mencapai TMA. Dilambangkan dengan Vc (Volume compressi).

Volume Silinder
Volume silinder adalah jumlah total dari pertambahan antara volume langkah dengan volume ruang bakar. 
Dan rumusnya :
Vs = Vl + Vc
Keterangan:
* Vs= Volume silinder (cc)
* Vl = Volume langkah (cc)
* Vc= Volume ruang bakar (cc)

Perbandingan Kompresi
Perbandingan kompresi adalah perbandingan volume silinder dengan volume kompresinya. Perbandingan kompresi berkaitan dengan volume langkah.
Bila dinyatakan dalam suatu rumus maka:
E=Vs+Vc/Vc
Keterangan:
* E = perbandingan kompresi
* Vs = volume silinder
* Vc = Volume ruang bakar
Besarnya perbandingan kompresi untuk sepeda motor jenis touring berkisar antara 8 : 1 dan 9 : 1. ini artinya selama langkah kompresi muatan yang ada di atas piston di mampatkan 8 kali lipat dari volume terakhirnya. Makin tinggi perbandingan kompresi, maka makin tinggi tekanan dan temperatur pada akhir kompresi.

Menghitung CC

Untuk menghitung CC mesin yang perlu dietahui terlebih dahulu diameter piston (seher) dan panjang stroke (lengan ayun mesin).


RUMUS MENGHITUNG CC MESIN

3,14 X Diameter Piston X Diameter Piston X Panjang Stroke : 4000



Sebagai contoh :

  • Supra 100 cc
                    3,14 X 50 mm X 50 mm X 49,5 mm : 4000 = 97,14375.
  • Supra 125 cc
                    3,14 X 52,4 mm X 52,4 mm X 57,9 mm : 4000 = 124,798911
  • Megapro 160 cc
                    3,14 X 63,5 mm X 63,5 mm X 49,5 mm : 4000 = 156,683154
  • CBR 150 cc
                    3,14 X 63,5 mm X 63,5 mm X 47,5 mm : 4000 = 150,352522
  • Tiger 200 cc
                    3,14 X 63,5 mm X 63,5 mm X 62,2 mm : 4000 = 196,882671
  • Jupiter MX 
                    3,14 X 54 mm X 54 mm X 58,7 mm : 4000 = 134,367822
  • Vixion
                    3,14 X 57 mm X 57 mm X 58,5 mm : 4000 = 149,202203
  • Satria
                    3,14 X 62 mm X 62 mm X 49,5 mm : 4000 = 149,36823





Sebagai Pelengkap Pengetahuan.
  • Untuk mesin yang ukuran PISTON lebih besar dibanding panjang STROKE didapatkan tarikan tenaga start agak lambat pengangkatanya, namun kalau posisi jalan cepat dengan mudah mengangkat kecepatan lagi. Dalam artian dapat mencapai TOP SPEED tinggi.
  • Untuk mesin yang ukuran PISTON lebih kecil dibanding panjang STROKE didapatkan tarikan tenaga start cepat pengangkatanya, namun kalau posisi jalan cepat lambat mengangkat kecepatan lagi. Dalam artian cepat dalam mencapai TOP SPEED.
  • Untuk mesin yang ukuran PISTON sama dengan panjang STROKE didapatkan tarikan tenaga start dan tenaga jalan cepat OK. Dalam artian dapat mencapai TOP SPEED tinggi + waktu singkat.

Kamis, 07 Maret 2013

Spesifikasi Legenda 2

Honda Astrea Legenda 2 2003

Sepeda Motor tangguh...
Bandung (sukamiskin) - Garut (jl.pembangunan) via Cijapati cuman Rp.5000 ajah. Dipacu dgn kecepatan 40km/h dan top speed 80km/h dgn variasi jalanan lurus, menurun, mendaki, tikungan tajam, jalan rusak, jalanan kering, dan jalan basah tetap no problemo, bahkan sempat dipakai cornering di kawasan cijapati, tetep stabil koq...

ini dia spesifikasi nya :D :
Panjang x Lebar x Tinggi : 1.854 x 667 x 1.043 mm
Jarak sumbu roda : 1.203 mm
Tinggi Sadel : 663 mm
Jarak terendah ke tanah : 130 mm
Berat kosong : 91.5 kg
Tipe rangka : Pola Tulang punggung
Tipe suspensi depan : Teleskopik
Tipe suspensi belakang : Lengan ayun dengan shock breaker ganda
Ukuran ban depan : 2.25 – 17 33L
Ukuran ban belakang : 2.50 – 17 38L
Rem depan : Tromol
Rem belakang : tromol
Kapasitas tangki bahan bakar : 3.5 liter

Tipe mesin : 4 Stroke, SOHC
Susunan silinder : Satu silinder, sudut 80 derajat vertikal
Diameter x langkah : 50 x 49.5 mm
Volume langkah : 97.1 cc (dibulatkn menjadi 100cc)
Perbandingan kompresi : 9.0 : 1
Daya maksimum : 7.3 DK / 8.000 rpm
Kapasitas oli mesin : 0.70 liter pada penggantian periodik
Sistem Kopling : Kopling ganda
Gigi transmisi : 4 kecepatan. bertautan tetap
Pola pengoperan gigi : N – 1 – 2 – 3 – 4,
Sistem rotari Starter : Pedal & elektrik starter
Aki : 12 V – 5 Ah
Busi : ND U 22 FS-U / NGK C7HSA
Sistem Pengapian : CDI
Jenis Rantai Mesin : Roller Chain
Penyetelan Rantai Mesin : Otomatis dengan sistim hidrolis

konsumsi 1 liter premium bisa digunakan hingga 53km lho.. dengan bukaan throttle yg ngurut, kecepatan bervariasi dari 35km/h hingga 80km/h. meskipun motor ini identik dengan bapak2x atau motor dinas guru PNS, tapi tetep gaul loh dipake anak muda usia 18-25 an. tentunya dengan ubahan2x yang disesuaikan dengan keuangan yang ada. ubahan minimalis yg penting gaul :D pokonya, nikmati aja deh sensasi berkendara dengan Honda Legenda, rasa nya tak beda jauh dengan sang legenda Honda Grand..100 cc kombinasi mesin tangguh dan konsumsi premium yg irit dijamin bisa bikin dompet mu tebel.. hemat :)
Rabu, 14 November 2012, 22:00
regards Test Riders


Tips Cek Kondisi Mesin Lewat Busi

Jika ingin mengetahui kondisi mesin motor sebaiknya cek businya. Caranya dengan membuka busi lalu melihat kondisi ujungnya.Normal, biasanya warna abu-abu merata atau merah bata dari ujung elektroda hingga selongsong busi. Jika ada warna abu-abu muda, maka settingan karburator terlalu irit bensin. Apabila ada warna gelap atau hitam pekat maka menandakan setingan karburator terlalu boros bensin.Basah, biasanya ujung busi basah, basahnya ini basah oli bukan bensin. Karena ada yang bocor di mesin anda, bisa dari ring piston goyang, bos klep bocor atau oli mesin terlalu banyak hingga seal klep kalah atau bocor. Oli ini ikut terbakar di ruang pembakaran mesin dan meninggalkan sisa basah oli. Biasanya pada motor 2-tak disebabkan karena terlalu banyaknya campuran oli samping.Tertutup Kerak, hal ini disebabkan karena kualitas bahan bakar yang anda gunakan buruk atau jelek, ada campuran kotoran atau sudut pengapian yang terlalu maju dan bisa jadi anda salah pilih jenis busi.Rata dengan keramik, ini menandakan bahwa businya sudah kebanyakan diamplas jadi sudah abis. Jadi sebaiknya anda beli yang baru karena jika anda biarkan saja maka akan merusak mesin motor anda.Cacat atau Rusak, artinya bensin yang anda gunakan jelek sehingga terjadi gejala detonasi (nglitik) atau jarak elektroda busi terlalu jauh. Jadi sebaiknya saat anda ingin membeli bensin, anda harus pilih-pilih. Cobalah sesekali anda cek kondisi bensin yang anda beli.Penuh Bulu Putih, hal ini menandakan bahwa ada cairan radiator yang bocor dan ikut terbakar dalam ruang pembakaran mesin.Meleleh, biasanya hal ini menandakan bahwa busi menyala sebelum waktunya disebabkan nilai oktan bensin yang terlalu jelek atau rendah dan derajat pengapian terlalu maju atau mesin terlalu panas.Mengkilap, busi basah karena sisa bensin yang tidak ikut terbakar, bukan oli. Ini artinya settingan karburator kurang pas, terlalu boros. Atau bisa juga salah pilih jenis busi, kurang dingin.Jadi harus check ulang mesin motor anda, jika terdapat kerusakan sebaiknya langsung dibetulkan. Jangan menunggu waktu lagi karena motor yang rusak maka akan boros bensin.

Bore Up Legenda

BORE UP & STROKE UP HONDA SUPRA FIT / LEGENDA


Meningkatkan performa motor honda adalah hal paling mengasyikkan, dirubah sedikit saja, tenaga motor dapat terdongkrak secara menakjubkan. Paling mudah dan murah untuk dilakoni adalah meningkatkan kapasitas silindernya. Pada motor Honda Legenda, bila liner masih ingin memanfaatkan bawaan pabrik, maka pilihan penggantian piston dapat diadopsi dari pabrikan Yamaha varian Jupiter-z dengan oversize 50. Kenapa memakai piston ini ? Karena dirasa harga spare part piston yamaha lebih murah, tidak sampai 90,000, ketimbang piston AHM honda legenda. Disamping itu massa pistonnya juga lebih ringan dan kompak. Dari modifikasi ini saja kapasitas silinder sudah meningkat dari 97 cm3 menjadi 103 cc, lumayan lah meningkat 6 cc. Sak crit… tapi berasa kok efeknya, hehehe… Apalagi bila diimbangi dengan penataan deck clearance supaya menjadi 0.5 milimeter tanpa paking cylinder block terpasang, pastinya lebih sedaaappp. Pada level modifikasi ini penyesuaian porting cukup dihaluskan, noken as standard masih bisa diadopsi, terlebih jika noken as dimodifikasi sedikit, wah gigi 3 menembus di 110 kpj bukan hal mustahil. Pemapasan silinder head sebanyak 0.5 milimeter pun tak haram dilakukan asalkan pemilihan bengkel bubut dapat dipercaya.


Hi - Performance by R.A.T
Merasa kurang gagah dan volume 103 centimeter cubic belum memuaskan hati serta perasaan kamu, langkah lain dapat dilakukan dengan membenamkan piston kawasaki kaze. Pabrikan motor yang sedang naik daun karena di ajang balap sekarang ini ditangani oleh begawan tuning mesin Indonesia, pakde Ibnu Sambodo, memiliki piston legendaris yang seringkali menjadi pilihan instan dan murah untuk meracik ulang peningkatan tenaga mesin 4 tak. Dengan diameter pen piston sama persis, tentu tidak ada kesulitan saat melakukan instalasi. Hanya, perlu diperhatikan liner blok standard harus diganti! Sekalian saja usung liner milik kawasaki kaze / Honda gl-100 agar mesin tetap dingin dan piston awet setelah dilakukan modifikasi. Apakah sampai menggeser baut tanam? Tidak! Praktis bukan?! Tidak ribet, dan mantap jaya. Cukup sedikit mereamer ulang lubang crankcase agar liner yang baru dapat terangkul sempurna di kompartemen mesin. Ini pun perlu dilakukan presisi di mesin bubut, jangan mau dan jangan rela kalau cuma dibesarkan dengan bor tuner, kerapihan sebagian dari iman. Heheheh… Hasilnya, setelah cylinder blok dan head terpasang, mesin tampak ‘baik-baik’ saja. Seperti bagaimana standardnya, aman, rapih. Dengan diameter piston 54 milimeter, tidak riskan kompresi bocor ke baut tanam mesin karena liner masih jauh dari baut tersebut. Kapasitas sekarang sudah terkatrol ke 113 cc!! Hmmm… Terdongkrak 16 cc dari keluaran dealer Honda. Mangstaaabbb!!!
 
piston jenong pun dapat dipakai
Klep masih bisa memakai standardnya, noken as wajib diatur ulang durasi dan lifternya mengingat kompresi sudah terdongkrak menjadi kisaran 10,4 : 1, mantap! Sunah nya minum pertamax, tapi minum premium pun masih halal. Derajat cukup dilebarkan 15 – 20 derajat dari standard, dengan lifter cam tak lebih tinggi 1 milimeter dari bawaan standard. Porting tentu harus ditata ulang, bor tuner diperlukan untuk merapihkan geometri porting yang baru untuk melancarkan aliran udara yang mengasupi silinder dengan kantong lebih besar tersebut. Knalpot disarankan untuk diganti dengan yang lebih los, atau free flow agar gas sisa pembakaran terbuang sempurna semua, sehingga gas segar kala masuk tidak mengalami dilusi. Disini mulai diperlukan otak pengapian ditingkatkan agar frekwensi aliran pengapian lebih kuat, serta pemajuan timing diperlukan membakar habis semua campuran udara/bahan-bakar yang masuk. Rasakan keistimewaan torsi yang melimpah mulai putaran bawah, terus melonjak naik  ke tengah, dan nafas di putaran atas tiada habisnya. Karburator dapat diaplikasi dengan Honda Win. Tertarik dengan modifikasinya ? Langsung aja samperin ke R.A.T Garage yang berada di ring road bandara internasional juanda untuk modifikasi mesin motor kamu.
Habis sudah trik nya? Belum… Kali ini merambah ke komponen yang lebih serius. Modifikasi kruk as! Untuk mendongkrak lagi kapasitas silinder honda supra fit / Legenda ini bisa diakali dengan stroke up, alias memperlebar gerak piston saat mengayun dari TMA ke TMB. Dalam bahasa kerennya kita mengatakannya sebagai, Jack Up crankshaft, memodifikasi lubang big end kruk as sehingga posisi big end bergeser lebih naik sejauh 2 milimeter, sehingga piston saat TMA posisinya lebih tinggi 2 milimeter, dan saat TMB posisinya lebih turun 2 milimeter, total langkah piston bertambah 4 milimeter!! Mengapa tidak mengandalkan pen stroker? Seringkali pemasangan pen stroker riskan terjadi kesalahan dalam membalans ulang — tidak center ( karena bentuk big end yang tidak lagi bulat melainkan menonjol disatu sisi) bisa saja piston lebih mengarah naik / turun- tidak lurus bertolak belakang gaya normal. Hal ini dapat berakibat fatal hingga menyebakan kegagalan kinerja kruk as dan menyebabkan kruk as melintir, dan piston menggaruk dinding liner, kerusakan pada mesin 4 tak tidak hanya 1 part, selalu menimbulkan efek domino yang menyebabkan kerusakan part lainnya. Menyeramkan?! Ya itu resiko modifikasi, namun dengan perhitungan dan konsep matang semua resiko dapat diminimalisir.
Stroke yang lebih tinggi digabungkan dengan dimensi piston lebih besar seperti sekarang memakai Kawasaki Kaze, volume silindernya menyentuh angka 122 CC. Wow! Asupan silindernya melonjak 25 cc dibanding standard, dalam prosentase sudah menyentuh peningkatan 26 %, lumayan untuk berharap terjadinya penambahan tenaga instan 20 % lebih besar dari standard!! Torsi? Dipastikan naik berlipat, namun tak mengorbankan salah satu putaran mesin, perbaikan torsi dan tenaga di putaran bawah – menengah ini menjadikan mesin memproduksi tenaga secara merata karena desain sekarang mendekati Square dimana diameter bore 54 milimeter diayun dengan stroke 53.5 milimeter.
 
balancing kruk as
Langkah jack up harus dan wajib dilakukan oleh ahli yang berpengalaman demi menemukan titik kesetimbangan sebagaimana para insinyur jepang mengatur counter balance kruk as. Mengembalikan karakter motor Honda yang kuat di Torsi. Trik nya, adalah mengganti connecting rod dari generasi mesin c-100 sebelumnya, yaitu Honda GRAND. Selain dirasa material bahan lebih kuat, panjang keseluruhan setang piston milik grand lebih pendek 2 milimeter. Inilah yang dapat menyamarkan penampakan mesin honda Legenda 125 cc dengan tampak luar standard, manis, baik-baik, rapih tanpa paking blok alumunium, tanpa pengelasan untuk menggeser baut. Tanpa banyak papasan pada silinder head maupun blok, atau ganjalan paking alumunium, menjadikan keregangan rantai keteng tetap sesuai aslinya, tidak terlalu kendur maupun ketat, sesuai perhitungan beban gesek bawaan standard pabrikan honda, mesin tetap halus dan awet pastinya. Detail seperti ini diperlukan dalam membentuk pola modifikasi agar kesempurnaan dan kepuasan hasil modifikasi dapat diapresisasi sebagai sebuah karya seni ilmiah dengan cita rasa tinggi.
Pada level pejuang modifikasi sejati seperti sekarang, penggantian part pendukung mutlak perlu agar apa yang dipikirkan mekanik tidak mubadzir sia-sia. Pilihan pengkabut bahan bakar dapat diimpor dari Thailand, karburator keihin dengan skep bulat diameter 24 milimeter, lebih mudah dalam pensetingan dan skep bulat biasanya memberi nafas putaran menengah dan atas lebih kuat. Knalpot dengan leher diameter 25 milimeter, dirasa mampu menadahi porting buang yang dibesarkan mendekati paking knalpot nya. Diameter porting inlet di area sekitaran bushing klep perlu diperlebar hingga 24 milimeter menyamai venturi karburator. Klep masih dapat mengandalkan standardnya, diameter 23 milimeter, namun angkatan klep wajib dipertinggi hingga menggapai 6.5 milimeter untuk peningkatan efisiensi volumetrik. Overlaping klep tidak perlu tinggi, cukup main di kisaran 1.5 milimeter agar kevakuman dalam silinder tidak terlalu berjelaga dan menjadikan mesin “malas” berakselerasi. Penentuan titik klep inlet menutup harus diatur ulang menyesuaikan sudut piston dan stroke yang baru dibuat. Penyesuaian paling penting yang tak boleh dilupakan adalah desain ulang kubah ruang bakar, combustion chamber, dimana minimal kompresi 11 : 1 sudah tertembus, maka sudut squish yang dilebarkan mendekati diameter piston adalah hal bijak agar pemfokusan bahan – bakar terkompresi sempurna di ruang bakar, serta pergerakan rambatan api dari percikan busi tidak terhalangi kubah, disisi lain squish ini juga membantu proses pendinginan pada ruang bakar.
Tidak perlu terlalu ribet dan berangan tinggi hingga merubah baut tanam demi membenamkan piston besar, selama efisiensi volumetrik kita lebih bagus dan desain mesin lebih kompak, bukan tidak mungkin performa legenda 125 cc ini mampu mengasapi banyak motor dengan kapasitas yang bahkan jauh diatasnya.

Selasa, 29 Januari 2013

Daftar Harga CDI REXTOR

CDI Rextor Limited Honda Karisma

Merupakan produk dalam negeri dari produsen PT. Rextor Technology Indonesia, Batam. Salah satu generasi CDI DC Honda Karisma 125, dilengkapi fitur derajat pengapian yang dapat diprogram per 500 rpm putaran mesin. Terdapat 14 kurva pengapian dan fitur multi map yang secara otomatis membedakan kurva pengapian pada tiap posisi gigi rasio, sehingga dapat megoptimalkan performa ternaga dan torsi sesuai dengan karakteristik mesin.
Rp. 1.500.000,00
 

CDI Rextor Limited Honda CS1 / CBR 150 R

CDI racing Rextor untuk Honda CS1 / CBR 150 R dilengkapi fitur derajat pengapian yang dapat diprogram per 500 rpm putaran mesin. Terdapat 14 kurva pengapian dan fitur multi map yang secara otomatis membedakan kurva pengapian pada tiap posisi gigi rasio, sehingga dapat megoptimalkan performa tenaga dan torsi.
Rp. 1.500.000,00
 

CDI Rextor Extreme Editions

CDI Racing AC tipe Programmable ,erek Rextor dengan fitur 14 kurva pengapian yang dapat dirubah sesuai karakter mesin, akan memaksimalkan performa mesin dengan dukungan energi pengapian besar. Meningkatkan dan mengoptimalkan performa mesin modifikasi, sehingga akselerasi dan tenaga lebih mantap.
Rp. 1.000.000,00
 

CDI Rextor Adjustable Yamaha New Mio

CDI racing merek Rextor tipe Adjustable, memiliki fitur 14 kurva pengapian yang dapat dipilih sesuai dengan karakter mesin serta switch posisi pulser untuk maju atau mundur pengapian. Sangat cocok untuk mesin dengan modifikasi ringan maupun harian Yamaha Mio. Meningkatkan performa mesin sehingga akselerasi dan tenaga lebih mantap.
Rp. 550.000,00

CDI Rextor Adjustable Yamaha Mio/Mio Soul

Tersedia : 5
CDI racing merek Rextor tipe Adjustable, memiliki fitur 14 kurva pengapian yang dapat dipilih sesuai dengan karakter mesin serta switch posisi pulser untuk maju atau mundur pengapian. Sangat cocok untuk mesin dengan modifikasi ringan maupun harian Yamaha Mio/Mio Soul. Meningkatkan performa mesin sehingga akselerasi dan tenaga lebih mantap.
Rp. 550.000,00
 

CDI Rextor Adjustable Yamaha Jupiter Z/Vega (DC)/Cripton Z/

CDI racing merek Rextor tipe Adjustable Yamaha Jupiter Z/Vega (DC)/Cripton Z, memiliki fitur 14 kurva pengapian yang dapat dipilih sesuai dengan karakter mesin serta switch posisi pulser untuk maju atau mundur pengapian. Sangat cocok untuk mesin dengan modifikasi ringan maupun harian Yamaha Jupiterb serta Yamaha Vega. Meningkatkan performa mesin sehingga akselerasi dan tenaga lebih mantap.
Rp. 550.000,00
 

CDI Rextor Adjustable Yamaha Jupiter MX 135

CDI racing Rextor Adjustable, memiliki future 14 kurva derajat pengapian yang dapat dipilih sesuai karakter mesin serta setting virtual posisi pulser untuk mengoptimasi performa mesin. Sangat cocok untuk mesin dengan modifikasi ringan Yamaha Jupiter MX dan semi race. Meningkatkan akselerasi dan tenaga mesin menjadi lebih tinggi.
Rp. 500.000,00
 

CDI Rextor Adjustable Suzuki Smash

CDI racing merek Rextor tipe Adjustable, memiliki fitur 14 kurva pengapian yang dapat dipilih sesuai dengan karakter mesin serta switch posisi pulser untuk maju atau mundur pengapian. Sangat cocok untuk mesin dengan modifikasi ringan maupun harian Suzuki Smash. Meningkatkan performa mesin sehingga akselerasi dan tenaga lebih mantap.
Rp. 550.000,00
 

CDI Rextor Adjustable Suzuki Shogun 125

CDI racing merek Rextor tipe Adjustable, memiliki fitur untuk memajukan dan memundurkan derajat pengapian serta posisi pulser secara virtual menggunakan saklar putar. Sangat cocok untuk mesin dengan modifikasi ringan Suzuki Shogun 125. Meningkatkan performa mesin sehingga akselerasi dan tenaga lebih mantap.
Rp. 550.000,00
 

CDI Rextor Adjustable Suzuki Satria F150U

CDI racing merek Rextor tipe Adjustable, memiliki fitur 14 kurva pengapian yang dapat dipilih sesuai dengan karakter mesin serta switch posisi pulser untuk maju atau mundur pengapian. Sangat cocok untuk mesin dengan modifikasi ringan maupun harian Suzuki Satria F150. Meningkatkan performa mesin sehingga akselerasi dan tenaga lebih mantap.
Rp. 550.000,00
 

CDI Rextor Adjustable Honda CS1

CDI racing merek Rextor tipe Adjustable, memiliki fitur 14 kurva pengapian yang dapat dipilih sesuai dengan karakter mesin serta switch posisi pulser untuk maju atau mundur pengapian. Sangat cocok untuk mesin dengan modifikasi ringan maupun harian Honda CS1. Meningkatkan performa mesin sehingga akselerasi dan tenaga lebih mantap.
Rp. 550.000,00
 

CDI Rextor Adjustable Honda Blade

CDI racing merek Rextor tipe Adjustable, memiliki fitur 14 kurva pengapian yang dapat dipilih sesuai dengan karakter mesin serta switch posisi pulser untuk maju atau mundur pengapian. Sangat cocok untuk mesin dengan modifikasi ringan maupun harian Honda Blade. Meningkatkan performa mesin sehingga akselerasi dan tenaga lebih mantap.
Rp. 550.000,00

Spesifikasi CDI POWERMAX HYPERBAND-DC & DUALBAND-DC

SPESIFIKASI :

1CDI Type:DIGITAL DC System
2Operating Voltage:8 s/d 18 VDC
3Mikroprosessor:NXP Founded by Philips Semiconductor
4Current Consumption:0.05 s/d 0.75 A
5Output Max:300 Volt
6Operation Temp:-15° to 80°C
7Operation Freq:
400 to 20.000 RPM

FEATURES :

12 Kurva Pengapian
2Automatic Low Voltage Protection (ALVP)
3Multi Step Ignition Curve
4Plug and Play
5Unlimiter
6Terdiri 3 jenis pemakaian :

a. Standar - Tune Uo (ST)

b. Tune Up - Racing (TR)

c. Racing - Kompetisi (RK)


KEUNTUNGAN :

1Hemat BBM hingga 29,9 %
2Meningkatkan respon dan akselerasi
3Powerband bertambah hingga 2000 rpm
4Hemat pemakaian Accu hingga 30%
5Tenaga motor meningkat hingga 20%**


Catatan :
*Dilakukan uji coba oleh team media motorplus dan otomotif
**Pada jenis motor dan rpm tertentu.

Aplikasi

Standard dan Tune-Up (ST)
Kurva I : Standar (S)
Kurva Standard sama dengan standard original tetapi tanpa limiter/batasan, dirancang agar emisi gas buang tetap lulus uji Euro 2, kami enyebutnya GREEN CDI.
Kurva II : Tune-Up (T)
Kurva Tune Up dipakai untuk meningkatkan tenaga dan akselerasi.
Rekomendasi Aplikasi (ST):
Pemakaian:Standard dan Tune Up / Kohar (Korek Harian)
Bahan Bakar:Permium dan Pertamax
Kondisi Mesin:Standard / Semi Tune Up
Perbandingan Kompresi :9 : 1 s/d 10.5 : 1
Cam Shaft/Noken As :Standard / Modifikasi
Knalpot:Standart / Racing
Spuyer :Standart / Penyesuaian.

Tune-Up dan Racing (TR)
Kurva I : Tune-Up (T)
Kurva Tune Up dipakai untuk meningkatkan performa tenaga, torsi, akselerasi dan power band yang lebih luas.
Kurva II : Racing (R)
Kurva Racing dipakai dalam penerapan racing modifikasi untuk performa tinggi.
Rekomendasi Aplikasi (TR)
Pemakaian:Semi Tune Up (Kohar) dan Racing
Bahan Bakar:Pertamax  s/d  Avgas
Kondisi Mesin:Semi Tune Up s/d Full Modifikasi
Perbandingan Kompresi :10.5 : 1 s/d 13.8 : 1
Cam Shaft/Noken As :Standard / Modifikasi
Knalpot:Standart / Racing
Spuyer :Penyesuaian.
Tune-Up dan Racing (RK)
Kurva I : Racing (R)
Kurva Racing dipakai dalam penerapan racing modifikasi untuk performa tinggi.
Kurva II : Kompetisi (K)
Kurva Kompetisi dipakai untuk penerapan ekstrem modifikasi.
Rekomendasi Aplikasi (RK)
Pemakaian:Full Racing / Drag Race
Bahan Bakar:Pertamax Plus, Avgas dan Racing Fuel.
Kondisi Mesin:Full Modifikasi.
Perbandingan Kompresi :12.3 : 1 s/d 16 : 1
Cam Shaft/Noken As :Modifikasi
Knalpot:Racing
Spuyer :Penyesuaian.