Kapasitas Mesin
Kapasitas mesin ditunjukkan oleh volume yang terbentuk pada saat piston bergerak keatas dari TMB ke TMA, disebut juga sebagai volume langkah. Volume langkah dihitung dalam satuan cc (cm3). Rumus untuk menghitungnya adalah:
Keterangan:
* 3,14=22/7=phi
* S adalah langkah piston dari TMB menuju TMA
* r adalah jari - jari atau 1/2 diameter piston
Volume Ruang Bakar
Volume ruang bakar adalah volume dari ruangan yang terbentuk antara kepala silinder dan kepala piston yang mencapai TMA. Dilambangkan dengan Vc (Volume compressi).
Volume Silinder
Volume silinder adalah jumlah total dari pertambahan antara volume langkah dengan volume ruang bakar.
Dan rumusnya :
Vs = Vl + Vc
Keterangan:
* Vs= Volume silinder (cc)
* Vl = Volume langkah (cc)
* Vc= Volume ruang bakar (cc)
Perbandingan Kompresi
Perbandingan kompresi adalah perbandingan volume silinder dengan volume kompresinya. Perbandingan kompresi berkaitan dengan volume langkah.
Bila dinyatakan dalam suatu rumus maka:
E=Vs+Vc/Vc
Keterangan:
* E = perbandingan kompresi
* Vs = volume silinder
* Vc = Volume ruang bakar
Besarnya perbandingan kompresi untuk sepeda motor jenis touring berkisar antara 8 : 1 dan 9 : 1. ini artinya selama langkah kompresi muatan yang ada di atas piston di mampatkan 8 kali lipat dari volume terakhirnya. Makin tinggi perbandingan kompresi, maka makin tinggi tekanan dan temperatur pada akhir kompresi.
Tips Mesin
Senin, 03 Juni 2013
Menghitung CC
Untuk menghitung CC mesin yang perlu dietahui terlebih dahulu diameter piston (seher) dan panjang stroke (lengan ayun mesin).
RUMUS MENGHITUNG CC MESIN
3,14 X Diameter Piston X Diameter Piston X Panjang Stroke : 4000
Sebagai contoh :
RUMUS MENGHITUNG CC MESIN
3,14 X Diameter Piston X Diameter Piston X Panjang Stroke : 4000
Sebagai contoh :
- Supra 100 cc
3,14 X 50 mm X 50 mm X 49,5 mm : 4000 = 97,14375.
- Supra 125 cc
3,14 X 52,4 mm X 52,4 mm X 57,9 mm : 4000 = 124,798911
- Megapro 160 cc
3,14 X 63,5 mm X 63,5 mm X 49,5 mm : 4000 = 156,683154
- CBR 150 cc
3,14 X 63,5 mm X 63,5 mm X 47,5 mm : 4000 = 150,352522
- Tiger 200 cc
3,14 X 63,5 mm X 63,5 mm X 62,2 mm : 4000 = 196,882671
- Jupiter MX
3,14 X 54 mm X 54 mm X 58,7 mm : 4000 = 134,367822
- Vixion
3,14 X 57 mm X 57 mm X 58,5 mm : 4000 = 149,202203
- Satria
3,14 X 62 mm X 62 mm X 49,5 mm : 4000 = 149,36823
Sebagai Pelengkap Pengetahuan.
- Untuk mesin yang ukuran PISTON lebih besar dibanding panjang STROKE didapatkan tarikan tenaga start agak lambat pengangkatanya, namun kalau posisi jalan cepat dengan mudah mengangkat kecepatan lagi. Dalam artian dapat mencapai TOP SPEED tinggi.
- Untuk mesin yang ukuran PISTON lebih kecil dibanding panjang STROKE didapatkan tarikan tenaga start cepat pengangkatanya, namun kalau posisi jalan cepat lambat mengangkat kecepatan lagi. Dalam artian cepat dalam mencapai TOP SPEED.
- Untuk mesin yang ukuran PISTON sama dengan panjang STROKE didapatkan tarikan tenaga start dan tenaga jalan cepat OK. Dalam artian dapat mencapai TOP SPEED tinggi + waktu singkat.
Kamis, 07 Maret 2013
Spesifikasi Legenda 2
Honda Astrea Legenda 2 2003
Bandung (sukamiskin) - Garut (jl.pembangunan) via Cijapati cuman Rp.5000 ajah. Dipacu dgn kecepatan 40km/h dan top speed 80km/h dgn variasi jalanan lurus, menurun, mendaki, tikungan tajam, jalan rusak, jalanan kering, dan jalan basah tetap no problemo, bahkan sempat dipakai cornering di kawasan cijapati, tetep stabil koq...
ini dia spesifikasi nya :D :
Panjang x Lebar x Tinggi : 1.854 x 667 x 1.043 mm
Jarak sumbu roda : 1.203 mm
Tinggi Sadel : 663 mm
Jarak terendah ke tanah : 130 mm
Berat kosong : 91.5 kg
Tipe rangka : Pola Tulang punggung
Tipe suspensi depan : Teleskopik
Tipe suspensi belakang : Lengan ayun dengan shock breaker ganda
Ukuran ban depan : 2.25 – 17 33L
Ukuran ban belakang : 2.50 – 17 38L
Rem depan : Tromol
Rem belakang : tromol
Kapasitas tangki bahan bakar : 3.5 liter
Tipe mesin : 4 Stroke, SOHC
Susunan silinder : Satu silinder, sudut 80 derajat vertikal
Diameter x langkah : 50 x 49.5 mm
Volume langkah : 97.1 cc (dibulatkn menjadi 100cc)
Perbandingan kompresi : 9.0 : 1
Daya maksimum : 7.3 DK / 8.000 rpm
Kapasitas oli mesin : 0.70 liter pada penggantian periodik
Sistem Kopling : Kopling ganda
Gigi transmisi : 4 kecepatan. bertautan tetap
Pola pengoperan gigi : N – 1 – 2 – 3 – 4,
Sistem rotari Starter : Pedal & elektrik starter
Aki : 12 V – 5 Ah
Busi : ND U 22 FS-U / NGK C7HSA
Sistem Pengapian : CDI
Jenis Rantai Mesin : Roller Chain
Penyetelan Rantai Mesin : Otomatis dengan sistim hidrolis
konsumsi 1 liter premium bisa digunakan hingga 53km lho.. dengan bukaan throttle yg ngurut, kecepatan bervariasi dari 35km/h hingga 80km/h. meskipun motor ini identik dengan bapak2x atau motor dinas guru PNS, tapi tetep gaul loh dipake anak muda usia 18-25 an. tentunya dengan ubahan2x yang disesuaikan dengan keuangan yang ada. ubahan minimalis yg penting gaul :D pokonya, nikmati aja deh sensasi berkendara dengan Honda Legenda, rasa nya tak beda jauh dengan sang legenda Honda Grand..100 cc kombinasi mesin tangguh dan konsumsi premium yg irit dijamin bisa bikin dompet mu tebel.. hemat :)
Rabu, 14 November 2012, 22:00
regards Test Riders
Tips Cek Kondisi Mesin Lewat Busi
Jika ingin mengetahui kondisi mesin motor sebaiknya cek businya. Caranya
dengan membuka busi lalu melihat kondisi ujungnya.Normal, biasanya
warna abu-abu merata atau merah bata dari ujung elektroda hingga
selongsong busi. Jika ada warna abu-abu muda, maka settingan karburator
terlalu irit bensin. Apabila ada warna gelap atau hitam pekat maka
menandakan setingan karburator terlalu boros bensin.Basah, biasanya
ujung busi basah, basahnya ini basah oli bukan bensin. Karena ada yang
bocor di mesin anda, bisa dari ring piston goyang, bos klep bocor atau
oli mesin terlalu banyak hingga seal klep kalah atau bocor. Oli ini ikut
terbakar di ruang pembakaran mesin dan meninggalkan sisa basah oli.
Biasanya pada motor 2-tak disebabkan karena terlalu banyaknya campuran
oli samping.Tertutup Kerak, hal ini disebabkan karena kualitas bahan
bakar yang anda gunakan buruk atau jelek, ada campuran kotoran atau
sudut pengapian yang terlalu maju dan bisa jadi anda salah pilih jenis
busi.Rata dengan keramik, ini menandakan bahwa businya sudah kebanyakan
diamplas jadi sudah abis. Jadi sebaiknya anda beli yang baru karena jika
anda biarkan saja maka akan merusak mesin motor anda.Cacat atau Rusak,
artinya bensin yang anda gunakan jelek sehingga terjadi gejala detonasi
(nglitik) atau jarak elektroda busi terlalu jauh. Jadi sebaiknya saat
anda ingin membeli bensin, anda harus pilih-pilih. Cobalah sesekali anda
cek kondisi bensin yang anda beli.Penuh Bulu Putih, hal ini menandakan
bahwa ada cairan radiator yang bocor dan ikut terbakar dalam ruang
pembakaran mesin.Meleleh, biasanya hal ini menandakan bahwa busi menyala
sebelum waktunya disebabkan nilai oktan bensin yang terlalu jelek atau
rendah dan derajat pengapian terlalu maju atau mesin terlalu
panas.Mengkilap, busi basah karena sisa bensin yang tidak ikut terbakar,
bukan oli. Ini artinya settingan karburator kurang pas, terlalu boros.
Atau bisa juga salah pilih jenis busi, kurang dingin.Jadi harus check
ulang mesin motor anda, jika terdapat kerusakan sebaiknya langsung
dibetulkan. Jangan menunggu waktu lagi karena motor yang rusak maka akan
boros bensin.
Bore Up Legenda
BORE UP & STROKE UP HONDA SUPRA FIT / LEGENDA
Meningkatkan performa motor honda adalah hal paling
mengasyikkan, dirubah sedikit saja, tenaga motor dapat terdongkrak secara
menakjubkan. Paling mudah dan murah untuk dilakoni adalah meningkatkan
kapasitas silindernya. Pada motor Honda Legenda, bila liner masih ingin
memanfaatkan bawaan pabrik, maka pilihan penggantian piston dapat diadopsi dari
pabrikan Yamaha varian Jupiter-z dengan oversize 50. Kenapa memakai piston ini
? Karena dirasa harga spare part piston yamaha lebih murah, tidak sampai
90,000, ketimbang piston AHM honda legenda. Disamping itu massa pistonnya juga
lebih ringan dan kompak. Dari modifikasi ini saja kapasitas silinder sudah
meningkat dari 97 cm3 menjadi 103 cc, lumayan lah meningkat 6 cc. Sak crit…
tapi berasa kok efeknya, hehehe… Apalagi bila diimbangi dengan penataan deck
clearance supaya menjadi 0.5 milimeter tanpa paking cylinder block terpasang,
pastinya lebih sedaaappp. Pada level modifikasi ini penyesuaian porting cukup
dihaluskan, noken as standard masih bisa diadopsi, terlebih jika noken as
dimodifikasi sedikit, wah gigi 3 menembus di 110 kpj bukan hal mustahil.
Pemapasan silinder head sebanyak 0.5 milimeter pun tak haram dilakukan asalkan
pemilihan bengkel bubut dapat dipercaya.
Hi - Performance by R.A.T
Merasa kurang gagah dan volume 103 centimeter cubic belum
memuaskan hati serta perasaan kamu, langkah lain dapat dilakukan dengan
membenamkan piston kawasaki kaze. Pabrikan motor yang sedang naik daun karena
di ajang balap sekarang ini ditangani oleh begawan tuning mesin Indonesia,
pakde Ibnu Sambodo, memiliki piston legendaris yang seringkali menjadi pilihan
instan dan murah untuk meracik ulang peningkatan tenaga mesin 4 tak. Dengan
diameter pen piston sama persis, tentu tidak ada kesulitan saat melakukan instalasi.
Hanya, perlu diperhatikan liner blok standard harus diganti! Sekalian saja
usung liner milik kawasaki kaze / Honda gl-100 agar mesin tetap dingin dan
piston awet setelah dilakukan modifikasi. Apakah sampai menggeser baut tanam?
Tidak! Praktis bukan?! Tidak ribet, dan mantap jaya. Cukup sedikit mereamer
ulang lubang crankcase agar liner yang baru dapat terangkul sempurna di
kompartemen mesin. Ini pun perlu dilakukan presisi di mesin bubut, jangan mau
dan jangan rela kalau cuma dibesarkan dengan bor tuner, kerapihan sebagian dari
iman. Heheheh… Hasilnya, setelah cylinder blok dan head terpasang, mesin tampak
‘baik-baik’ saja. Seperti bagaimana standardnya, aman, rapih. Dengan diameter
piston 54 milimeter, tidak riskan kompresi bocor ke baut tanam mesin karena
liner masih jauh dari baut tersebut. Kapasitas sekarang sudah terkatrol ke 113
cc!! Hmmm… Terdongkrak 16 cc dari keluaran dealer Honda. Mangstaaabbb!!!
piston jenong pun dapat dipakai
Klep masih bisa memakai standardnya, noken as wajib diatur
ulang durasi dan lifternya mengingat kompresi sudah terdongkrak menjadi kisaran
10,4 : 1, mantap! Sunah nya minum pertamax, tapi minum premium pun masih halal.
Derajat cukup dilebarkan 15 – 20 derajat dari standard, dengan lifter cam tak
lebih tinggi 1 milimeter dari bawaan standard. Porting tentu harus ditata
ulang, bor tuner diperlukan untuk merapihkan geometri porting yang baru untuk
melancarkan aliran udara yang mengasupi silinder dengan kantong lebih besar
tersebut. Knalpot disarankan untuk diganti dengan yang lebih los, atau free
flow agar gas sisa pembakaran terbuang sempurna semua, sehingga gas segar kala
masuk tidak mengalami dilusi. Disini mulai diperlukan otak pengapian
ditingkatkan agar frekwensi aliran pengapian lebih kuat, serta pemajuan timing
diperlukan membakar habis semua campuran udara/bahan-bakar yang masuk. Rasakan
keistimewaan torsi yang melimpah mulai putaran bawah, terus melonjak naik ke tengah, dan nafas di putaran atas tiada
habisnya. Karburator dapat diaplikasi dengan Honda Win. Tertarik dengan
modifikasinya ? Langsung aja samperin ke R.A.T Garage yang berada di ring road
bandara internasional juanda untuk modifikasi mesin motor kamu.
Habis sudah trik nya? Belum… Kali ini merambah ke komponen
yang lebih serius. Modifikasi kruk as! Untuk mendongkrak lagi kapasitas
silinder honda supra fit / Legenda ini bisa diakali dengan stroke up, alias
memperlebar gerak piston saat mengayun dari TMA ke TMB. Dalam bahasa kerennya
kita mengatakannya sebagai, Jack Up crankshaft, memodifikasi lubang big end
kruk as sehingga posisi big end bergeser lebih naik sejauh 2 milimeter,
sehingga piston saat TMA posisinya lebih tinggi 2 milimeter, dan saat TMB
posisinya lebih turun 2 milimeter, total langkah piston bertambah 4 milimeter!!
Mengapa tidak mengandalkan pen stroker? Seringkali pemasangan pen stroker
riskan terjadi kesalahan dalam membalans ulang — tidak center ( karena bentuk
big end yang tidak lagi bulat melainkan menonjol disatu sisi) bisa saja piston
lebih mengarah naik / turun- tidak lurus bertolak belakang gaya normal. Hal ini
dapat berakibat fatal hingga menyebakan kegagalan kinerja kruk as dan
menyebabkan kruk as melintir, dan piston menggaruk dinding liner, kerusakan
pada mesin 4 tak tidak hanya 1 part, selalu menimbulkan efek domino yang
menyebabkan kerusakan part lainnya. Menyeramkan?! Ya itu resiko modifikasi,
namun dengan perhitungan dan konsep matang semua resiko dapat diminimalisir.
Stroke yang lebih tinggi digabungkan dengan dimensi piston
lebih besar seperti sekarang memakai Kawasaki Kaze, volume silindernya
menyentuh angka 122 CC. Wow! Asupan silindernya melonjak 25 cc dibanding
standard, dalam prosentase sudah menyentuh peningkatan 26 %, lumayan untuk
berharap terjadinya penambahan tenaga instan 20 % lebih besar dari standard!! Torsi?
Dipastikan naik berlipat, namun tak mengorbankan salah satu putaran mesin,
perbaikan torsi dan tenaga di putaran bawah – menengah ini menjadikan mesin
memproduksi tenaga secara merata karena desain sekarang mendekati Square dimana
diameter bore 54 milimeter diayun dengan stroke 53.5 milimeter.
balancing kruk as
Langkah jack up harus dan wajib dilakukan oleh ahli yang
berpengalaman demi menemukan titik kesetimbangan sebagaimana para insinyur
jepang mengatur counter balance kruk as. Mengembalikan karakter motor Honda
yang kuat di Torsi. Trik nya, adalah mengganti connecting rod dari generasi
mesin c-100 sebelumnya, yaitu Honda GRAND. Selain dirasa material bahan lebih
kuat, panjang keseluruhan setang piston milik grand lebih pendek 2 milimeter. Inilah
yang dapat menyamarkan penampakan mesin honda Legenda 125 cc dengan tampak luar
standard, manis, baik-baik, rapih tanpa paking blok alumunium, tanpa pengelasan
untuk menggeser baut. Tanpa banyak papasan pada silinder head maupun blok, atau
ganjalan paking alumunium, menjadikan keregangan rantai keteng tetap sesuai
aslinya, tidak terlalu kendur maupun ketat, sesuai perhitungan beban gesek
bawaan standard pabrikan honda, mesin tetap halus dan awet pastinya. Detail
seperti ini diperlukan dalam membentuk pola modifikasi agar kesempurnaan dan
kepuasan hasil modifikasi dapat diapresisasi sebagai sebuah karya seni ilmiah
dengan cita rasa tinggi.
Pada level pejuang modifikasi sejati seperti sekarang,
penggantian part pendukung mutlak perlu agar apa yang dipikirkan mekanik tidak
mubadzir sia-sia. Pilihan pengkabut bahan bakar dapat diimpor dari Thailand,
karburator keihin dengan skep bulat diameter 24 milimeter, lebih mudah dalam
pensetingan dan skep bulat biasanya memberi nafas putaran menengah dan atas
lebih kuat. Knalpot dengan leher diameter 25 milimeter, dirasa mampu menadahi
porting buang yang dibesarkan mendekati paking knalpot nya. Diameter porting
inlet di area sekitaran bushing klep perlu diperlebar hingga 24 milimeter
menyamai venturi karburator. Klep masih dapat mengandalkan standardnya,
diameter 23 milimeter, namun angkatan klep wajib dipertinggi hingga menggapai
6.5 milimeter untuk peningkatan efisiensi volumetrik. Overlaping klep tidak
perlu tinggi, cukup main di kisaran 1.5 milimeter agar kevakuman dalam silinder
tidak terlalu berjelaga dan menjadikan mesin “malas” berakselerasi. Penentuan
titik klep inlet menutup harus diatur ulang menyesuaikan sudut piston dan
stroke yang baru dibuat. Penyesuaian paling penting yang tak boleh dilupakan
adalah desain ulang kubah ruang bakar, combustion chamber, dimana minimal
kompresi 11 : 1 sudah tertembus, maka sudut squish yang dilebarkan mendekati
diameter piston adalah hal bijak agar pemfokusan bahan – bakar terkompresi
sempurna di ruang bakar, serta pergerakan rambatan api dari percikan busi tidak
terhalangi kubah, disisi lain squish ini juga membantu proses pendinginan pada
ruang bakar.
Tidak perlu terlalu ribet dan berangan tinggi hingga merubah
baut tanam demi membenamkan piston besar, selama efisiensi volumetrik kita
lebih bagus dan desain mesin lebih kompak, bukan tidak mungkin performa legenda
125 cc ini mampu mengasapi banyak motor dengan kapasitas yang bahkan jauh
diatasnya.
Selasa, 29 Januari 2013
Daftar Harga CDI REXTOR
CDI Rextor Limited Honda Karisma
Merupakan produk dalam negeri dari produsen PT.
Rextor Technology Indonesia, Batam. Salah satu generasi CDI DC Honda
Karisma 125, dilengkapi fitur derajat pengapian yang dapat diprogram per
500 rpm putaran mesin. Terdapat 14 kurva pengapian dan fitur multi map
yang secara otomatis membedakan kurva pengapian pada tiap posisi gigi
rasio, sehingga dapat megoptimalkan performa ternaga dan torsi sesuai
dengan karakteristik mesin.
Rp. 1.500.000,00
CDI Rextor Adjustable Honda Blade
CDI racing merek Rextor tipe Adjustable, memiliki
fitur 14 kurva pengapian yang dapat dipilih sesuai dengan karakter mesin
serta switch posisi pulser untuk maju atau mundur pengapian. Sangat
cocok untuk mesin dengan modifikasi ringan maupun harian Honda Blade.
Meningkatkan performa mesin sehingga akselerasi dan tenaga lebih mantap.
Rp. 550.000,00
Spesifikasi CDI POWERMAX HYPERBAND-DC & DUALBAND-DC
SPESIFIKASI : | |||
1 | CDI Type | : | DIGITAL DC System |
2 | Operating Voltage | : | 8 s/d 18 VDC |
3 | Mikroprosessor | : | NXP Founded by Philips Semiconductor |
4 | Current Consumption | : | 0.05 s/d 0.75 A |
5 | Output Max | : | 300 Volt |
6 | Operation Temp | : | -15° to 80°C |
7 | Operation Freq | : |
400 to 20.000 RPM
|
FEATURES : | |
1 | 2 Kurva Pengapian |
2 | Automatic Low Voltage Protection (ALVP) |
3 | Multi Step Ignition Curve |
4 | Plug and Play |
5 | Unlimiter |
6 | Terdiri 3 jenis pemakaian : |
a. Standar - Tune Uo (ST) | |
b. Tune Up - Racing (TR) | |
c. Racing - Kompetisi (RK) | |
KEUNTUNGAN : | |
1 | Hemat BBM hingga 29,9 % |
2 | Meningkatkan respon dan akselerasi |
3 | Powerband bertambah hingga 2000 rpm |
4 | Hemat pemakaian Accu hingga 30% |
5 | Tenaga motor meningkat hingga 20%** |
Catatan : | |
* | Dilakukan uji coba oleh team media motorplus dan otomotif |
** | Pada jenis motor dan rpm tertentu. |
Aplikasi
Standard dan Tune-Up (ST)
Kurva I : Standar (S)
Kurva Standard sama dengan standard original tetapi tanpa limiter/batasan, dirancang agar emisi gas buang tetap lulus uji Euro 2, kami enyebutnya GREEN CDI.
Kurva II : Tune-Up (T)
Kurva Tune Up dipakai untuk meningkatkan tenaga dan akselerasi.
Rekomendasi Aplikasi (ST):
Pemakaian | : | Standard dan Tune Up / Kohar (Korek Harian) |
Bahan Bakar | : | Permium dan Pertamax |
Kondisi Mesin | : | Standard / Semi Tune Up |
Perbandingan Kompresi | : | 9 : 1 s/d 10.5 : 1 |
Cam Shaft/Noken As | : | Standard / Modifikasi |
Knalpot | : | Standart / Racing |
Spuyer | : | Standart / Penyesuaian. |
Tune-Up dan Racing (TR)
Kurva I : Tune-Up (T)
Kurva Tune Up dipakai untuk meningkatkan performa tenaga, torsi, akselerasi dan power band yang lebih luas.
Kurva II : Racing (R)
Kurva Racing dipakai dalam penerapan racing modifikasi untuk performa tinggi.
Rekomendasi Aplikasi (TR)
Pemakaian | : | Semi Tune Up (Kohar) dan Racing |
Bahan Bakar | : | Pertamax s/d Avgas |
Kondisi Mesin | : | Semi Tune Up s/d Full Modifikasi |
Perbandingan Kompresi | : | 10.5 : 1 s/d 13.8 : 1 |
Cam Shaft/Noken As | : | Standard / Modifikasi |
Knalpot | : | Standart / Racing |
Spuyer | : | Penyesuaian. |
Tune-Up dan Racing (RK)
Kurva I : Racing (R)
Kurva Racing dipakai dalam penerapan racing modifikasi untuk performa tinggi.
Kurva II : Kompetisi (K)
Kurva Kompetisi dipakai untuk penerapan ekstrem modifikasi.
Rekomendasi Aplikasi (RK)
Pemakaian | : | Full Racing / Drag Race |
Bahan Bakar | : | Pertamax Plus, Avgas dan Racing Fuel. |
Kondisi Mesin | : | Full Modifikasi. |
Perbandingan Kompresi | : | 12.3 : 1 s/d 16 : 1 |
Cam Shaft/Noken As | : | Modifikasi |
Knalpot | : | Racing |
Spuyer | : | Penyesuaian. |
Langganan:
Postingan (Atom)